Yuk Bahas Deforestasi dan Keanekaragaman Hayati di Indonesia!

Sumber gambar: Screenshot from google.com

YUK BAHAS DEFORESTASI DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
Bagaimana kabar deforestasi dan keaneakaragaman hayati saat ini? Masihkah kamu tidak peduli?


“Deforestasi”, apa yang terlintas saat mendengar kata tersebut? Asing? Sudah sering atau bahkan artikel ini adalah tulisan yang pertama kali mengenalkan kata deforestasi? Bagi kamu yang mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) jurusan IPA, mungkin kata ini sudah seperti makanan sehari-hari. Namun, bagi saya yang bisa dibilang anak IPS (SMK Akuntansi), kata deforestasi benar-benar baru dan sama sekali tidak mengerti betul apa maksud dari kata tersebut. Beruntung Climate Tracker mengadakan kompetisi menulis artikel dengan tema ini. Ilmu baru pun kembali saya dapati dengan cara-cara diluar prediksi.

Jadi, Apa Itu Deforestasi dan Kaitannya dengan Keanekaragaman Hayati?

Setelah berselancar di internet dan membaca beberapa artikel, disebutkan deforestasi merupakan kata lain dari pengawahutanan, penghilangan hutan atau penggundulan hutan. Dalam arti lebih jelas lagi, deforestasi merupakan kegiatan penebangan hutan yang tujuannya dapat menyediakan lahan untuk penggunaan lahan nir-hutan (non-forest use) seperti peternakan, pertanian atau kawasan perkotaan. 

Berbicara mengenai defortasi, tentu erat juga kaitannya dengan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai tingkat variasi bentuk kehidupan pada berbagai kehidupan, mulai dari tingkat gen, spesies dan ekosistem yang terdapat di bumi. Deforestasi tentu akan mengancam kehidupan makhluk yang berada dan tinggal di ekosistem tersebut. Tahun 2011, keanekaragaman hayati Indonesia kritis karena deforestasi. Namun, hanya segelintir orang yang peduli. Ketidakpedulian terhadap alam, utamanya hutan berawal karena tidak mengenal. “Tak kenal maka tak sayang, karena tak sayang maka tak ada kepedulian.” Begitulah kiranya sehingga deforestasi pun terjadi dan memengaruhi keanekaragaman hayati. Ah, mengerikan sekali bukan? Bukankah hutan itu sebagai paru-paru dunia? Lalu bagaimana jika terus menerus dilakukan deforestasi?


Menilik Data Deforestasi

Mengacu pada artikel dari Safariah Saturi pada laman mongabay.co.id disebutkan deforestasi Indonesia pada periode 2015-2016 mencapai angka 630.000 hektar, yang mana angka ini menjadi masalah karena luas hutan yang semakin mengecil. Namun pada periode 2016-2017, angka deforestasi mengalami penurunan, yaitu menjadi 496.370 hektar. Ini merupakan hasil dari upaya dan kerja keras yang baik untuk menurunkan angka deforestasi tahunan di Indonesia. Eits, namun jangan senang dahulu, karena siapa tahu di tahun 2018 malah meningkat lagi. :(

Peduli Deforestasi Lebih Jauh

Mengapa sih kita harus ikut peduli? Toh, kan yang penting kita bisa hidup nyaman, tentram dan kebutuhan terpenuhi. Jika boleh berkata jujur, inilah yang terbesit dalam pikiran saya ketika membaca paragraf pertama artikel tentang deforestasi untuk yang pertama kalinya. Saya mengira wajar saja luas hutan menjadi semakin sedikit karena adanya pengalihgunaan lahan, baik untuk kepentingan industri atau menuju kawasan perkotaan. Apalagi dengan tuntutan untuk menjadi negara maju dengan berbagai kemewahan/kepraktisan/kemodernan semata. Paragraf kedua dan seterusnya membuat saya semakin tersadar akan pentingnya keberadaan hutan. Makhluk hidup tumbuh dan berkembang tentu memerlukan udara yang segar, oksigen yang bersih dan tidak tercampur polusi. Hutanlah yang mengambil alih fungsi itu semua. Lantas, jika luas hutan semakin sedikit dan deforestasi semakin besar, bagaimana bisa kita mendapat udara bersih yang seharusnya kita hirup?

Melalui artikel ini, saya ingin mengajak pembaca untuk mengenal lebih jauh mengenai istilah deforestasi dan kaitannya dengan keanekaragaman hayati. Bagaimana? Sudah tergambar dengan jelas mengenai keduanya, kan? Mari sama-sama menjaga, merawat dan menyayangi keanekaragaman hayati agar angka deforestasi tahunan semakin menurun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CEWEK VS BULU KETEK

YEL-YEL PRAMUKA

TUGAS KEWIRAUSAHAAN